Contoh soal ipa kelas 7 semester 2 tentang gerak

Contoh soal ipa kelas 7 semester 2 tentang gerak

Menjelajahi Dunia Gerak: Latihan Soal IPA Kelas 7 Semester 2 yang Mengasyikkan

Gerak adalah salah satu konsep fundamental dalam fisika yang mendasari banyak fenomena di sekitar kita. Mulai dari langkah kaki kita saat berjalan, putaran roda kendaraan, hingga pergerakan planet di tata surya, semuanya adalah manifestasi dari gerak. Di Kelas 7 Semester 2, pemahaman tentang gerak menjadi fokus penting dalam pembelajaran IPA. Untuk membantu kalian menguasai materi ini, mari kita selami berbagai contoh soal yang akan menguji dan memperdalam pemahaman kalian.

Artikel ini akan menyajikan serangkaian contoh soal IPA Kelas 7 Semester 2 yang mencakup berbagai aspek gerak, mulai dari konsep dasar hingga penerapannya. Kita akan membahas soal-soal yang berkaitan dengan pengertian gerak, jenis-jenis gerak, kecepatan, kelajuan, dan jarak tempuh. Melalui pembahasan soal-soal ini, diharapkan kalian tidak hanya terampil dalam menjawab pertanyaan, tetapi juga mampu mengaplikasikan konsep gerak dalam kehidupan sehari-hari.

Konsep Dasar Gerak: Apa Itu Gerak?

Contoh soal ipa kelas 7 semester 2 tentang gerak

Sebelum melangkah ke perhitungan, penting untuk memahami definisi gerak itu sendiri. Gerak didefinisikan sebagai perubahan posisi suatu benda terhadap titik acuan tertentu. Perubahan posisi ini bisa terjadi dalam berbagai arah dan dengan kecepatan yang berbeda-beda. Kunci utama dalam memahami gerak adalah adanya titik acuan. Tanpa titik acuan, kita tidak bisa menentukan apakah suatu benda bergerak atau diam.

Misalnya, jika kamu duduk di dalam kereta api yang sedang melaju, kamu mungkin merasa diam terhadap kursi di sebelahmu. Namun, terhadap pohon yang terlihat di luar jendela, kamu sedang bergerak dengan kecepatan yang sama dengan kereta api. Ini menunjukkan betapa pentingnya titik acuan dalam mendefinisikan gerak.

Contoh Soal 1: Memahami Konsep Titik Acuan

  • Soal: Seorang siswa duduk di dalam bus yang sedang bergerak. Manakah pernyataan berikut yang paling tepat menggambarkan posisi siswa tersebut?
    a. Siswa tersebut diam terhadap kursi bus.
    b. Siswa tersebut bergerak terhadap pohon di pinggir jalan.
    c. Siswa tersebut diam terhadap seluruh lingkungan di luar bus.
    d. Siswa tersebut bergerak terhadap semua benda di dalam bus.

  • Pembahasan:
    Untuk menjawab soal ini, kita perlu menerapkan konsep titik acuan.

    • Pilihan (a) menyatakan siswa diam terhadap kursi bus. Ini benar, karena posisi siswa tidak berubah relatif terhadap kursi tempat ia duduk. Kursi bus menjadi titik acuannya.
    • Pilihan (b) menyatakan siswa bergerak terhadap pohon di pinggir jalan. Ini juga benar, karena bus bergerak maju, sehingga posisi siswa berubah relatif terhadap pohon di luar bus. Pohon menjadi titik acuannya.
    • Pilihan (c) adalah salah. Siswa pasti bergerak terhadap lingkungan di luar bus karena busnya bergerak.
    • Pilihan (d) adalah salah. Siswa diam terhadap benda-benda di dalam bus yang tidak bergerak relatif terhadapnya (seperti kursi, dinding bus).

    Karena soal meminta pernyataan yang paling tepat dan kedua pernyataan (a) dan (b) benar, kita perlu melihat konteksnya. Namun, jika kita melihat dari sudut pandang eksternal, gerakan siswa terhadap lingkungan luar adalah yang paling menonjol. Dalam banyak konteks fisika, gerakan relatif terhadap pengamat luar sering kali menjadi fokus utama. Namun, tanpa instruksi lebih lanjut, kedua jawaban (a) dan (b) secara teknis benar. Jika soal ini memiliki pilihan ganda yang harus dipilih salah satu, biasanya ada konteks tambahan atau penekanan pada salah satu titik acuan. Dalam konteks pembelajaran awal, memahami kedua aspek ini adalah penting.

    Jawaban yang paling komprehensif adalah bahwa siswa diam terhadap benda-benda di dalam bus yang diam relatif terhadapnya, dan bergerak terhadap benda-benda di luar bus yang menjadi titik acuannya. Namun, jika harus memilih satu, pilihan (a) dan (b) keduanya menggambarkan situasi dengan titik acuan yang berbeda. Jika kita menganggap pertanyaan ini bertujuan menguji pemahaman bahwa gerak bersifat relatif, maka kedua pernyataan tersebut valid.

Jenis-Jenis Gerak

Benda dapat bergerak dalam berbagai cara. Di tingkat SMP, kita biasanya mempelajari dua jenis gerak utama:

  1. Gerak Lurus Beraturan (GLB): Gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan kecepatan yang konstan (tetap). Artinya, dalam selang waktu yang sama, benda menempuh jarak yang sama.
  2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB): Gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan kecepatan yang berubah secara beraturan. Perubahan kecepatan ini bisa berupa percepatan (kecepatan bertambah) atau perlambatan (kecepatan berkurang).

Contoh Soal 2: Mengidentifikasi Jenis Gerak

  • Soal: Sebuah mobil melaju di jalan tol lurus dengan kecepatan konstan 80 km/jam selama 2 jam. Jenis gerak apakah yang dialami mobil tersebut?
    a. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) dipercepat
    b. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) diperlambat
    c. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
    d. Gerak Melingkar

  • Pembahasan:
    Kata kunci dalam soal ini adalah "kecepatan konstan". Dalam GLB, kecepatan benda selalu tetap. Karena mobil melaju dengan kecepatan yang tidak berubah (80 km/jam), maka mobil tersebut mengalami Gerak Lurus Beraturan (GLB). Pilihan lain tidak sesuai karena GLBB melibatkan perubahan kecepatan, dan gerak melingkar adalah gerak pada lintasan melingkar.

    Jawaban: c. Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Kecepatan, Kelajuan, dan Jarak Tempuh

Dalam mempelajari gerak, tiga besaran yang seringkali digunakan adalah:

  • Jarak (s): Total panjang lintasan yang ditempuh oleh suatu benda. Satuannya dalam SI adalah meter (m).
  • Perpindahan (Δx atau Δs): Perubahan posisi suatu benda, diukur dari posisi awal ke posisi akhir. Perpindahan adalah besaran vektor (memiliki nilai dan arah).
  • Kelajuan (v): Perbandingan antara jarak yang ditempuh dengan waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak tersebut. Kelajuan adalah besaran skalar (hanya memiliki nilai). Rumusnya adalah:
    • Kelajuan = Jarak / Waktu atau v = s / t
  • Kecepatan (v): Perbandingan antara perpindahan dengan waktu yang dibutuhkan. Kecepatan adalah besaran vektor. Rumusnya adalah:

    • Kecepatan = Perpindahan / Waktu atau v = Δx / Δt

    Penting untuk membedakan antara jarak dan perpindahan, serta kelajuan dan kecepatan. Namun, dalam banyak kasus GLB, jika lintasannya lurus dan tidak ada perubahan arah, nilai jarak sama dengan nilai perpindahan, dan nilai kelajuan sama dengan nilai kecepatan.

Contoh Soal 3: Menghitung Jarak Tempuh dengan GLB

  • Soal: Seorang pelari berlari dengan kelajuan konstan 5 m/s selama 30 detik. Berapakah jarak yang ditempuh oleh pelari tersebut?
    a. 15 meter
    b. 150 meter
    c. 1500 meter
    d. 900 meter

  • Pembahasan:
    Soal ini meminta kita untuk menghitung jarak tempuh. Kita memiliki informasi kelajuan (v = 5 m/s) dan waktu (t = 30 s). Kita dapat menggunakan rumus GLB:

    • Jarak (s) = Kelajuan (v) × Waktu (t)
    • s = 5 m/s × 30 s
    • s = 150 meter

    Jawaban: b. 150 meter

Contoh Soal 4: Menghitung Waktu Tempuh dengan GLB

  • Soal: Sebuah sepeda motor menempuh jarak 90 km dalam waktu 1,5 jam. Berapakah kelajuan sepeda motor tersebut?
    a. 45 km/jam
    b. 60 km/jam
    c. 90 km/jam
    d. 135 km/jam

  • Pembahasan:
    Dalam soal ini, kita diminta mencari kelajuan. Kita memiliki jarak (s = 90 km) dan waktu (t = 1,5 jam).

    • Kelajuan (v) = Jarak (s) / Waktu (t)
    • v = 90 km / 1,5 jam
    • v = 60 km/jam

    Jawaban: b. 60 km/jam

Contoh Soal 5: Membedakan Jarak dan Perpindahan (Konsep Lanjutan)

  • Soal: Seorang anak berjalan ke timur sejauh 10 meter, kemudian berbelok ke utara sejauh 5 meter, dan terakhir berjalan ke barat sejauh 10 meter. Berapakah jarak yang ditempuh anak tersebut dan berapakah besar perpindahannya?
    a. Jarak = 25 meter, Perpindahan = 5 meter ke utara
    b. Jarak = 5 meter, Perpindahan = 25 meter ke utara
    c. Jarak = 25 meter, Perpindahan = 5 meter ke selatan
    d. Jarak = 10 meter, Perpindahan = 5 meter ke utara

  • Pembahasan:

    • Jarak: Jarak adalah total lintasan yang ditempuh. Anak tersebut berjalan ke timur 10 meter, ke utara 5 meter, dan ke barat 10 meter. Jadi, total jaraknya adalah 10 m + 5 m + 10 m = 25 meter.
    • Perpindahan: Perpindahan adalah perubahan posisi dari titik awal ke titik akhir.

      • Awal: Titik A
      • Setelah ke timur 10 m: Titik B
      • Setelah ke utara 5 m: Titik C
      • Setelah ke barat 10 m: Titik D

      Perhatikan bahwa perjalanan ke timur 10 meter dan ke barat 10 meter saling menghilangkan dalam arah horizontal. Jadi, posisi akhir anak tersebut hanya bergeser 5 meter ke arah utara dari posisi awalnya. Perpindahannya adalah 5 meter ke arah utara.

    Jawaban: a. Jarak = 25 meter, Perpindahan = 5 meter ke utara

Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

Pada GLBB, kecepatan benda berubah secara teratur. Perubahan kecepatan ini diukur oleh percepatan (a).

  • Percepatan adalah perubahan kecepatan per satuan waktu.
  • Jika kecepatan bertambah, maka percepatannya positif (GLBB dipercepat).
  • Jika kecepatan berkurang, maka percepatannya negatif (GLBB diperlambat), atau sering disebut perlambatan.

Rumus-rumus penting dalam GLBB:

  1. v_t = v_0 + a.t (Menghitung kecepatan akhir)
  2. s = v_0.t + ½ a.t² (Menghitung jarak tempuh)
  3. v_t² = v_0² + 2 a.s (Menghitung jarak tempuh tanpa waktu)

Dimana:

  • v_t = kecepatan akhir (m/s)
  • v_0 = kecepatan awal (m/s)
  • a = percepatan (m/s²)
  • t = waktu (s)
  • s = jarak tempuh (m)

Contoh Soal 6: Menghitung Kecepatan Akhir pada GLBB Dipercepat

  • Soal: Sebuah mobil mulai bergerak dari keadaan diam dengan percepatan tetap sebesar 2 m/s². Berapakah kecepatan mobil tersebut setelah bergerak selama 5 detik?
    a. 2 m/s
    b. 5 m/s
    c. 10 m/s
    d. 12 m/s

  • Pembahasan:
    Dalam soal ini, mobil mulai bergerak dari keadaan diam, berarti kecepatan awalnya (v_0) adalah 0 m/s. Percepatannya (a) adalah 2 m/s² dan waktunya (t) adalah 5 detik. Kita gunakan rumus:

    • v_t = v_0 + a.t
    • v_t = 0 m/s + (2 m/s² × 5 s)
    • v_t = 0 m/s + 10 m/s
    • v_t = 10 m/s

    Jawaban: c. 10 m/s

Contoh Soal 7: Menghitung Jarak Tempuh pada GLBB Diperlambat

  • Soal: Sebuah sepeda motor yang bergerak dengan kecepatan awal 20 m/s mulai direm sehingga mengalami perlambatan sebesar 4 m/s². Berapakah jarak yang ditempuh sepeda motor tersebut hingga berhenti?
    a. 25 meter
    b. 50 meter
    c. 100 meter
    d. 200 meter

  • Pembahasan:
    Kecepatan awal (v_0) = 20 m/s.
    Perlambatan adalah percepatan negatif, jadi a = -4 m/s².
    Sepeda motor berhenti, berarti kecepatan akhirnya (v_t) = 0 m/s.
    Kita akan menggunakan rumus yang menghubungkan v_t, v_0, a, dan s, yaitu v_t² = v_0² + 2 a.s.

    • 0² = (20 m/s)² + 2 × (-4 m/s²) × s
    • 0 = 400 m²/s² – 8 m/s² × s
    • 8 m/s² × s = 400 m²/s²
    • s = 400 m²/s² / 8 m/s²
    • s = 50 meter

    Jawaban: b. 50 meter

Contoh Soal 8: Menghitung Jarak Tempuh pada GLBB dengan Waktu

  • Soal: Sebuah mobil balap dipercepat dari keadaan diam dengan percepatan 3 m/s². Berapakah jarak yang ditempuh mobil tersebut setelah 10 detik?
    a. 15 meter
    b. 30 meter
    c. 150 meter
    d. 300 meter

  • Pembahasan:
    Kecepatan awal (v_0) = 0 m/s (dari keadaan diam).
    Percepatan (a) = 3 m/s².
    Waktu (t) = 10 s.
    Kita gunakan rumus jarak pada GLBB:

    • s = v_0.t + ½ a.t²
    • s = (0 m/s × 10 s) + ½ × (3 m/s²) × (10 s)²
    • s = 0 m + ½ × (3 m/s²) × (100 s²)
    • s = 0 m + ½ × 300 m
    • s = 150 meter

    Jawaban: c. 150 meter

Tips Menghadapi Soal Gerak IPA Kelas 7:

  1. Pahami Konsepnya: Sebelum mengerjakan soal, pastikan kamu benar-benar memahami definisi gerak, titik acuan, GLB, dan GLBB.
  2. Identifikasi yang Diketahui dan Ditanya: Tuliskan semua informasi yang diberikan dalam soal (diketahui) dan apa yang diminta untuk dicari (ditanya).
  3. Perhatikan Satuan: Pastikan semua satuan konsisten. Jika ada satuan yang berbeda (misalnya, jarak dalam km dan waktu dalam menit), ubah agar seragam (misalnya, ke meter dan detik, atau km dan jam).
  4. Pilih Rumus yang Tepat: Berdasarkan jenis gerak dan informasi yang diketahui, pilih rumus yang paling sesuai.
  5. Gunakan Diagram (Jika Perlu): Untuk soal yang melibatkan perpindahan atau arah gerak, menggambar diagram sederhana dapat sangat membantu.
  6. Periksa Kembali Jawaban: Setelah selesai menghitung, baca kembali soal dan jawabanmu. Apakah jawabanmu masuk akal?

Penutup

Memahami konsep gerak adalah langkah awal yang krusial dalam mempelajari fisika. Melalui latihan soal-soal seperti yang telah dibahas, kalian akan semakin terbiasa dalam mengidentifikasi jenis gerak, menghitung besaran-besaran terkait seperti jarak, kelajuan, kecepatan, dan percepatan. Ingatlah bahwa fisika bukan hanya tentang rumus, tetapi juga tentang bagaimana kita memahami dunia di sekitar kita. Teruslah berlatih dan jangan ragu untuk bertanya jika ada hal yang belum dipahami. Selamat belajar dan semoga sukses!

>

About the Author

Ahmad Sukarno

redaksi penulis untuk website dan jurnal jurnal kampus Poltekkesmks selama 5 tahun terakhir ini, suka nulis soal pendidikan dll

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like these