Contoh soal ipa kelas 7 semester 2 beserta jawabannya

Contoh soal ipa kelas 7 semester 2 beserta jawabannya

Menguasai IPA Kelas 7 Semester 2: Panduan Lengkap dengan Contoh Soal dan Pembahasan Mendalam

Memasuki semester kedua di Kelas 7, siswa akan dihadapkan pada materi-materi IPA yang semakin menarik dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Pemahaman yang kuat terhadap konsep-konsep ini tidak hanya penting untuk kesuksesan akademis, tetapi juga untuk membentuk pola pikir ilmiah yang kritis. Artikel ini akan menjadi panduan komprehensif bagi siswa Kelas 7, menyajikan berbagai contoh soal IPA Semester 2 beserta pembahasan yang detail dan mudah dipahami. Dengan pemahaman yang menyeluruh, diharapkan siswa dapat lebih percaya diri dalam menghadapi ulangan harian, penilaian akhir semester, bahkan olimpiade sains tingkat awal.

Mengapa IPA Penting di Kelas 7 Semester 2?

Semester kedua Kelas 7 biasanya mencakup topik-topik fundamental yang menjadi dasar untuk pembelajaran IPA di jenjang selanjutnya. Beberapa topik kunci yang sering dibahas meliputi:

Contoh soal ipa kelas 7 semester 2 beserta jawabannya

  • Energi dan Perubahannya: Memahami berbagai bentuk energi, konversi energi, serta hukum kekekalan energi.
  • Suhu dan Kalor: Konsep suhu, pengukuran suhu, perpindahan kalor (konduksi, konveksi, radiasi), serta perubahan wujud zat akibat kalor.
  • Sistem Peredaran Darah Manusia: Komponen darah, fungsi organ peredaran darah (jantung, pembuluh darah), serta kelainan pada sistem peredaran darah.
  • Sistem Pernapasan Manusia: Organ-organ pernapasan, proses pernapasan (inspirasi dan ekspirasi), serta gangguan pada sistem pernapasan.
  • Tekanan: Pengertian tekanan, faktor-faktor yang memengaruhi tekanan (luas permukaan dan gaya), serta penerapan tekanan dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan menguasai topik-topik ini, siswa akan mampu menjelaskan fenomena alam di sekitar mereka, memahami cara kerja tubuh manusia, dan mengaplikasikan prinsip-prinsip fisika dalam situasi praktis.

>

Bagian 1: Energi dan Perubahannya

Konsep Kunci:
Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja. Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain, namun jumlah total energi selalu tetap (Hukum Kekekalan Energi).

Contoh Soal 1:
Jelaskan dua contoh perubahan bentuk energi yang terjadi saat kamu bermain layang-layang!

Pembahasan Soal 1:
Saat bermain layang-layang, terjadi beberapa perubahan bentuk energi.

  1. Energi Potensial menjadi Energi Kinetik: Ketika kamu mengangkat layang-layang ke udara, kamu memberikannya energi potensial karena ketinggiannya. Saat layang-layang mulai diterbangkan oleh angin, energi potensialnya berubah menjadi energi kinetik (energi gerak) yang menyebabkan layang-layang bergerak dan naik turun.
  2. Energi Angin (Kinetik) menjadi Energi Gerak Layang-layang: Angin yang bertiup memiliki energi kinetik. Energi kinetik angin inilah yang kemudian ditransfer ke layang-layang, membuatnya terangkat dan bergerak di udara. Sebagian energi angin juga dapat berubah menjadi energi bunyi (suara angin yang berdesir) atau energi panas akibat gesekan udara.

Contoh Soal 2:
Sebuah bola dijatuhkan dari ketinggian 10 meter. Jika massa bola adalah 0,5 kg, berapakah energi potensial bola saat berada di ketinggian tersebut? (Gunakan percepatan gravitasi bumi = 10 m/s²)

Pembahasan Soal 2:
Rumus energi potensial (EP) adalah:
EP = massa (m) × percepatan gravitasi (g) × ketinggian (h)

Diketahui:
m = 0,5 kg
g = 10 m/s²
h = 10 m

Maka,
EP = 0,5 kg × 10 m/s² × 10 m
EP = 50 Joule

Jadi, energi potensial bola saat berada di ketinggian 10 meter adalah 50 Joule.

>

Bagian 2: Suhu dan Kalor

Konsep Kunci:
Suhu adalah ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda. Kalor adalah energi panas yang berpindah dari benda bersuhu lebih tinggi ke benda bersuhu lebih rendah.

Contoh Soal 3:
Sebutkan tiga cara perpindahan kalor dan berikan masing-masing satu contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari!

Pembahasan Soal 3:
Tiga cara perpindahan kalor adalah:

  1. Konduksi: Perpindahan kalor melalui zat padat tanpa disertai perpindahan partikel-partikel zat tersebut.
    • Contoh: Saat kamu memegang gagang sendok logam yang salah satu ujungnya dimasukkan ke dalam air panas, gagang sendok akan terasa panas. Panas berpindah dari air ke ujung sendok, lalu merambat melalui batang sendok ke tanganmu.
  2. Konveksi: Perpindahan kalor melalui zat cair atau gas yang disertai dengan perpindahan partikel-partikel zat tersebut.
    • Contoh: Saat merebus air, air yang berada di bagian bawah akan memanas terlebih dahulu, kemudian bergerak ke atas menggantikan air yang lebih dingin. Pergerakan air inilah yang disebut konveksi. Contoh lain adalah angin darat dan angin laut.
  3. Radiasi: Perpindahan kalor tanpa memerlukan medium perantara.
    • Contoh: Panas matahari yang sampai ke bumi meskipun terpisah oleh ruang hampa. Contoh lain adalah panas yang kamu rasakan saat berdiri di dekat api unggun.

Contoh Soal 4:
Air dalam panci dipanaskan dari suhu 25°C hingga mendidih pada suhu 100°C. Berapa kenaikan suhu air tersebut? Jika massa air adalah 2 kg dan kalor jenis air adalah 4200 J/kg°C, berapakah jumlah kalor yang dibutuhkan untuk memanaskan air tersebut?

Pembahasan Soal 4:

  • Kenaikan Suhu:
    Kenaikan Suhu (ΔT) = Suhu Akhir – Suhu Awal
    ΔT = 100°C – 25°C
    ΔT = 75°C

    Jadi, kenaikan suhu air adalah 75°C.

  • Jumlah Kalor yang Dibutuhkan:
    Rumus jumlah kalor (Q) adalah:
    Q = massa (m) × kalor jenis (c) × perubahan suhu (ΔT)

    Diketahui:
    m = 2 kg
    c = 4200 J/kg°C
    ΔT = 75°C

    Maka,
    Q = 2 kg × 4200 J/kg°C × 75°C
    Q = 630.000 Joule

    Jadi, jumlah kalor yang dibutuhkan untuk memanaskan air tersebut adalah 630.000 Joule atau 630 kJ.

>

Bagian 3: Sistem Peredaran Darah Manusia

Konsep Kunci:
Sistem peredaran darah bertanggung jawab mengangkut oksigen, nutrisi, hormon, dan zat lain ke seluruh tubuh, serta mengangkut sisa metabolisme ke organ pembuangan.

Contoh Soal 5:
Jelaskan fungsi dari jantung, pembuluh darah arteri, dan pembuluh darah vena dalam sistem peredaran darah manusia!

Pembahasan Soal 5:

  • Jantung: Jantung adalah organ utama dalam sistem peredaran darah. Fungsinya adalah sebagai pompa yang memompa darah ke seluruh tubuh. Jantung memiliki empat ruang: atrium kanan dan kiri, serta ventrikel kanan dan kiri. Kontraksi otot jantung yang teratur inilah yang mendorong darah untuk beredar.
  • Pembuluh Darah Arteri: Arteri adalah pembuluh darah yang membawa darah keluar dari jantung. Sebagian besar arteri membawa darah kaya oksigen (kecuali arteri pulmonalis). Dinding arteri lebih tebal dan elastis dibandingkan vena untuk menahan tekanan darah yang tinggi dari pompa jantung.
  • Pembuluh Darah Vena: Vena adalah pembuluh darah yang membawa darah kembali ke jantung. Sebagian besar vena membawa darah miskin oksigen (kecuali vena pulmonalis). Dinding vena lebih tipis dan memiliki katup untuk mencegah darah mengalir balik karena tekanan yang lebih rendah.

Contoh Soal 6:
Sebutkan tiga komponen utama darah dan jelaskan fungsi masing-masing komponen tersebut!

Pembahasan Soal 6:
Tiga komponen utama darah adalah:

  1. Plasma Darah: Merupakan bagian cair dari darah, sebagian besar terdiri dari air. Plasma darah berfungsi untuk mengangkut sel-sel darah, nutrisi (seperti glukosa, asam amino), hormon, zat sisa metabolisme, antibodi, dan protein penting lainnya ke seluruh tubuh.
  2. Sel Darah Merah (Eritrosit): Berbentuk cakram bikonkaf dan tidak memiliki inti sel saat matang. Fungsi utamanya adalah mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh dan mengangkut karbon dioksida dari jaringan kembali ke paru-paru. Kemampuan ini dimungkinkan oleh hemoglobin yang terkandung di dalamnya.
  3. Sel Darah Putih (Leukosit): Memiliki inti sel dan ukurannya bervariasi. Fungsi utama sel darah putih adalah sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit dengan cara memproduksi antibodi atau menelan benda asing (fagositosis).
  4. Trombosit (Keping Darah): Merupakan fragmen sel yang tidak berinti. Fungsi utamanya adalah berperan dalam proses pembekuan darah ketika terjadi luka, mencegah kehilangan darah yang berlebihan.

>

Bagian 4: Sistem Pernapasan Manusia

Konsep Kunci:
Sistem pernapasan memungkinkan pertukaran gas oksigen (O₂) yang dibutuhkan tubuh dan karbon dioksida (CO₂) sebagai sisa metabolisme.

Contoh Soal 7:
Jelaskan proses inspirasi (menghirup udara) dan ekspirasi (menghembuskan udara) pada paru-paru manusia!

Pembahasan Soal 7:

  • Inspirasi (Menghirup Udara):

    1. Otot diafragma berkontraksi (mengecil dan bergerak ke bawah).
    2. Otot antar-tulang rusuk luar juga berkontraksi, mengangkat tulang rusuk ke atas dan ke luar.
    3. Akibatnya, volume rongga dada membesar.
    4. Tekanan udara di dalam paru-paru menjadi lebih rendah daripada tekanan udara di luar.
    5. Udara dari luar masuk ke dalam paru-paru.
  • Ekspirasi (Menghembuskan Udara):

    1. Otot diafragma berelaksasi (menggembung kembali ke posisi semula).
    2. Otot antar-tulang rusuk luar berelaksasi, tulang rusuk kembali ke posisi semula.
    3. Akibatnya, volume rongga dada mengecil.
    4. Tekanan udara di dalam paru-paru menjadi lebih tinggi daripada tekanan udara di luar.
    5. Udara keluar dari paru-paru.

Contoh Soal 8:
Sebutkan dua organ utama dalam sistem pernapasan manusia selain paru-paru dan jelaskan fungsinya!

Pembahasan Soal 8:
Dua organ utama dalam sistem pernapasan manusia selain paru-paru adalah:

  1. Saluran Pernapasan (Hidung, Faring, Laring, Trakea, Bronkus, Bronkiolus): Organ-organ ini berfungsi untuk menyalurkan udara dari luar masuk ke paru-paru. Selain itu, hidung memiliki fungsi tambahan yaitu menyaring udara dari debu dan kotoran (dengan bulu hidung dan lendir), menghangatkan udara yang dingin, dan melembapkan udara yang kering.
  2. Diafragma: Otot besar berbentuk kubah yang terletak di bawah paru-paru. Diafragma berperan penting dalam mekanisme pernapasan. Kontraksi dan relaksasi diafragma secara bersamaan dengan otot interkostal (antar-tulang rusuk) menyebabkan perubahan volume rongga dada yang memungkinkan terjadinya inspirasi dan ekspirasi.

>

Bagian 5: Tekanan

Konsep Kunci:
Tekanan adalah gaya yang bekerja pada suatu bidang per satuan luas.

Contoh Soal 9:
Mengapa seorang tukang memahat dengan menggunakan palu dan pahat, sementara seorang tukang bangunan menggunakan sekop yang lebar untuk memindahkan pasir? Jelaskan kaitannya dengan konsep tekanan!

Pembahasan Soal 9:

  • Tukang Memahat (Palu dan Pahat): Tukang memahat menggunakan palu dan pahat yang memiliki ujung lancip atau kecil. Ketika palu memukul pahat, gaya yang besar diberikan pada area yang sangat kecil di ujung pahat. Sesuai rumus tekanan (P = F/A), dengan luas area (A) yang sangat kecil, maka tekanan (P) yang dihasilkan akan sangat besar. Tekanan yang besar ini efektif untuk memecahkan atau membentuk benda keras seperti batu.
  • Tukang Bangunan (Sekop Lebar): Tukang bangunan menggunakan sekop yang memiliki permukaan luas untuk memindahkan pasir. Ketika memindahkan pasir, gaya yang diberikan pada sekop untuk mengangkat pasir tersebar di area yang luas. Dengan luas area (A) yang besar, tekanan (P) yang dihasilkan pada pasir menjadi lebih kecil. Ini memudahkan pasir untuk terangkat dan dipindahkan tanpa mudah berhamburan atau menembus sekop.

Contoh Soal 10:
Dua balok kayu memiliki massa yang sama. Balok A memiliki luas alas 0,1 m² dan balok B memiliki luas alas 0,2 m². Jika kedua balok diletakkan di atas lantai, balok manakah yang memberikan tekanan lebih besar pada lantai? Jelaskan alasannya!

Pembahasan Soal 10:
Rumus tekanan adalah P = F/A, di mana F adalah gaya (dalam kasus ini, gaya berat balok) dan A adalah luas bidang tekan.
Karena kedua balok memiliki massa yang sama, maka gaya beratnya juga sama. Misalkan gaya berat kedua balok adalah F.

  • Balok A: Luas alas (A_A) = 0,1 m²
  • Balok B: Luas alas (A_B) = 0,2 m²

Tekanan yang diberikan oleh Balok A (P_A) = F / A_A = F / 0,1 m²
Tekanan yang diberikan oleh Balok B (P_B) = F / A_B = F / 0,2 m²

Karena pembagi untuk P_A (0,1 m²) lebih kecil daripada pembagi untuk P_B (0,2 m²), maka P_A akan lebih besar daripada P_B.

Kesimpulan: Balok A akan memberikan tekanan yang lebih besar pada lantai. Alasannya adalah karena tekanan berbanding terbalik dengan luas bidang tekan. Semakin kecil luas bidang tekan dengan gaya yang sama, semakin besar tekanan yang dihasilkan.

>

Penutup

Menguasai materi IPA Kelas 7 Semester 2 membutuhkan pemahaman konsep yang mendalam dan latihan soal yang konsisten. Dengan mempelajari contoh-contoh soal dan pembahasannya di atas, diharapkan siswa dapat lebih terarah dalam belajar. Ingatlah bahwa kunci keberhasilan adalah dengan memahami mengapa suatu konsep berlaku, bukan hanya menghafal rumus atau jawaban. Teruslah berlatih, jangan ragu bertanya kepada guru atau teman, dan nikmati proses belajar IPA yang penuh penemuan!

>

About the Author

Ahmad Sukarno

redaksi penulis untuk website dan jurnal jurnal kampus Poltekkesmks selama 5 tahun terakhir ini, suka nulis soal pendidikan dll

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like these